KOTA BEKASI – Perlakuan Kepala SDN Jatiluhur II, Kota Bekasi dinilai arogan oleh komite sekolah. Terkait hal itu para komite sekolah melakukan audensi kepada Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Kamis (2/11/2023).
Ketua Komite Sekolah SDN Jatiluhur II Oky Purwowati, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menginginkan Kepala SDN Jatiluhur II, Ina Martini untuk dipindahkan, meski baru menjabat selama lima bulan.
“To the point aja kita harapannya ada pergantian kepala sekolah. Sejak sekitar lima bulan lalu menjabat, Kepala Sekolah (Kepsek) Jatiluhur II tidak bersinergi dengan komite sekolah. Bahkan, kepsek kami menilai arogan dan diktaktor,” ucap Oky.
Selain itu, Oky mengungkapkan beberapa keluhan yang disampaikan kepada DPRD Kota Bekasi diantaranya soal pergantian seragam olahraga dan seragam muslim, permintaan renovasi gapura sekolah dan seragam batik guru, hingga pungutan dana sosial setiap hari Jumat.
“Sebelumnya sudah dilakukan audiensi bersama pihak Dinas Pendidikan Kota Bekasi. Tetapi dalam dua pertemuan tersebut belum ditemukan solusi dan bersifat lebih condong ke pihak sekolah,” ungkapnya.
Dilokasi serupa, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Rudy Heryansyah menjelaskan bahwa kepala sekolah seharusnya dapat menjalin sinergi yang baik dengan komite sekolah. Oleh karena itu, pihaknya akan meneruskan persoalan ini ke Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad agar dapat diselesaikan.
“Dari permintaan teman-teman (wali murid) ya minta diganti ini kepala sekolahnya. Menurut saya harus dicari solusi yang baik,” pungkasnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana menilai bahwa persoalan antara Komite dan kepala sekolah hanyalah miskomunikasi. Menurutnya, soal pergantian kepala sekolah membutuhkan proses sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Untuk pengganti itu proses yang lain, harus sesuai aturan juga. Nanti kita evaluasi lah. Ini karena ada miskomunikasi aja,” tutupnya. (PYK).