Oleh: Andi Tamani Nitidisatro

Dalam situasi kondisi yang memprihatinkan ini saya teringat bapak bangsa Bung Karno, dan mencoba memahami alur pikirannya dalam korelasi dengan Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai jalan hidup bangsa.
Bahwa Bung Karno seorang yang historis visioner dengan tidak meninggalkan sejarah peradaban dan menyesuaikannya dengan kekinian serta melihat jauh ke depan demi mensejahterakan kehidupan. Selalu berpikiran logis komprehensif yang terintegrasi dengan ragam pendekatan multidisiplin secara Holistik.
Sedikit melihat kebelakang sejarah peradaban secara Geopolitik dan Geostrategis. Indonesia adalah keberlanjutan Nusantara, merupakan ruang bagi segenap Etnisitas religiusitas dan Entisitas ragam budaya yang berasal dari dua benua, dua samudra jauh sebelum kelahiran kerajaan kerajaan Sriwijaya Majapahit maupun Pajajaran.
Baca juga: MERAWAT DEMOKRASI MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT LINTAS GENERASI YANG ADIL DAN BERADAB
Oleh karenanya Pancasila yang dicetuskan Bung Karno pada 1 Juni 1945 merupakan kristalisasi keringat rakyat Nusantara yang bermuara pada pemikiran genuin dari seorang putra Indonesia yang pada hakekatnya adalah keberlanjutan PRURALISME, Gotongroyong.
Maka dari itu setiap daya upaya yang dinisbahkan, di abdikan, dan dipersembahkan kepada kontra pruralisme sejatinya adalah pengingkaran terhadap kesejarahan dan Naturenya Nusantara, sekaligus bertentangan secara diametral dengan Pancasila.
Indonesia Negara Semua Golongan
Karena keberagaman Indonesia itu bersifat given aksiomatik/PEPARING tempat berlindung bernaung para pemeluk semua agama, keyakinan, Iman, maupun segenap suku bangsa dan keturunan Ras apapun.
Oleh karenanya Indonesia tidak bisa dan tidak boleh dibiarkan di Subordinasikan kepada satu golongan kepentingan ideologi internasionalis apapun.
Bila kita cermati perjalanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, sampai kekinian, nampak makin terpuruk dikarenakan KKN berlangsung terus sebagai warisan beban masa lalu. Feodalisme, primordialisme terjadi distrust hampir pada seluruh institusi kenegaraan akibat malfunction serta bermunculannya segala macam jenis mafia seperti mafia hukum, mafia tanah, maafia tambang, dan lain lain.
Padahal kita punya potensi yang luar biasa baik itu sumber daya alam hutan, sumber daya manusia, sumber daya mineral, laut yang luas sebesar Eropa, matahari yang bersinar terus dalam setahun dan yang paling berharga kita punya dasar negara Pancasila dengan sistem jalan hidup bangsa yang di akui oleh dunia sebagai Hooge tracking (peningkatan lebih tinggi dari sistem declaration of independen maupun manifesto komunis).
Dengan sistim ekonomi yang menuju kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat diawali dengan mensejahterakan petani yaitu ideologi ekonomi jalan tengah sosialisme Indonesia seperti di pake di beberapa negara Eropa, Jerman, Denmark, Belanda, dll. Dengan landasan strategis yang sudah disiapkan oleh Bung Karno yaitu Trisakti.
Kenapa kita sejak 1967 terus mendekap kapitalisme pasar bebas yang secara faktual memiskinkan, menyengsarakan rakyat banyak, dan hanya memperkaya segelintir manusia Indonesia.
Apakah dimungkinkan kita menjadi negara maju bila tidak merubah mindset bangsa yang buruk, tidak memperbaiki sistem bernegara secara benar, tidak melakukan sistem pemerintahan presidensil yang konsisten. Apalagi dengan sistem politik ekonomi budaya yang jauh dari landasan strategis Trisakti.
Humanisme dan Realitas Kekinian
Bung Karno seorang humanis yang dalam tindak perilakunya selalu berdasarkan kesadaran sosial yang tinggi (social conscientious of man) dan juga pemikiran dialektikanya bersifat Progresif Revolusioner yang diadaptasikan kepada anti penjajahan, anti penindasan, dan anti pertuanan.
Mungkinkah kita membangun generasi Millennial, generasi Z dalam Era digital yang hidup dalam alam Meta verse menjadi seperti Bung Karno yang didasari etika estetika dan pemikiran dialektikanya menuju metafisika. Di mana generasi Millennial yang hidup dalam alam Meta verse ini tinggal dlm ruangan berimajinasi Menjelajahi semestamau keliling dunia cukup menggunakan teknologi Oculus tanpa pemahaman nilai nilai luhur Pancasila sehingga dimungkinkan begitu keluar ruangan terprovokasi oleh idiologi-ideologi Transnasional, narkoba, dan lain lain.
Baca juga: Selamat Bekerja Mas Tri untuk menuju Olahraga Industri dan Industri Olahraga Kota Bekasi
Walau ada sedikit kesamaan dalam menjelajahi semesta dengan Bung Karno yang didasari metafisika, yang telah memberikan LEGACY UNTUK BANGSA PANCA SILA NKRI BHINEKA TUNGGAL IKA DAN UUD 45 sebelum diamandeen, secara Teologi bukankah Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa apabila bangsa itu tidak ingin merubah dirinya, artinya Tuhan membolehkan merubah nasib suatu bangsa apa bila bangsa itu mau merubahnya.
Dalam kondisi bangsa yang sebagian besar IQ nya rata-rata antara 85 sampai 90 dengan mindset yang buruk bisakah dilakukan intervensi dari data-data yang ada dalam DNA nya, atau dilakukan treatment dari data yg kurang baik sehingga menghasilkan fakta yang jauh lebih baik demi kemajuan bangsa dan negara republik Indonesia tercinta.